Jumat, 12 Juni 2015

Antara Andy, Facebook dan Pilpres

Andy dan istrinya pada saat akad nikah
Namanya, Andy Prasetya, Saya mengenalnya pada saat acara IKAHIMSI yang diadakan di Bali pada Februari 2005 silam. Sepuluh tahun berlalu tanpa terasa. Dia termasuk salah seorang yang dekat dengan saya meskipun dia kuliah di UNDIP semarang. Dia memang satu jurusan dengan seseorang yang pernah mengisi hati saya dalam waktu lama.

Dia orang Solo. Selayaknya orang Solo, tutur katanya halus. Begitu juga dengan perilakunya. Dia termasuk saksi sejarah kehidupan saya. Dari yang normal hingga yang tidak normal ;p. Wajahnya ganteng dengan kulit sawo matang, menambah eksotisme dirinya.

Pas jaman masih kuliah kita pernah beberapa kali ketemu. Jika bukan dia yang datang ke Surabaya dalam sebuah acara kampus, maka saya yang bertandang kesana dalam rangka maen atau travelling ke Semarang. Pasca kelulusan, kita sudah jarang bertemu.

Pada salah satu kesempatan bertemu, ketika dia ada tugas dari kantornya untuk ke Surabaya, pada saat dia masih single, kami mengobrol banyak hal mengenai jodoh. Dia dan saya berandai2. Seperti apa ya jodoh kita masing2kelak. Pertanyaan itu baru bisa terjawab 1 tahun belakangan ini.

Saya mendapat kabar dia akan menikah. Sebagai seorang teman dekatnya, saya ingin menghadiahkan mahar kepadanya. Namun sayang acara pernikahannya dimajukan sehingga saya, jangankan bisa memberi hadiah mahar, datang ke acara pernikahannya pun saya tidak sempat karena terlalu mendadak.

Istrinya cantik dan nampak sayang kepadanya. Dia tampak bahagia dengan kehidupannya yang sekarang. Maka betapa terkejutnya saya saat tahu bahwa dia puasa menggunakan facebook dalam 3 bulan terakhir. Bukan kemudian dia lantas lebaran trus mengakhiri puasanya dengan kembali aktif lagi di FB.

Niatnya masih ingin terus melanjutkan puasanya, tapi ternyata FB hanya memberikan waktu 3 bulan untuk seseorang menonaktifkan akun pribadinya. Jadi meskipun tetap tidak digunakan namun akun tersebut tetap tercatat aktif. Soal ini saya baru tahu malah. Dulu sempat pernah menonaktifkan akun fb saya pribadi, namun pada akhirnya saya buka kembali atas kesadaran sendiri sih hehehehe, bukan paksaan dari mark zuckerberg.

Eniwei, teman saya beranggapan bahwa bermain fb sekarang lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Itu katanya salah satu alasan dari beberapa alasan yang mendasarinya menutup akun pribadinya. Ada benarnya juga sih. Tapi kadang saya rindu kepadanya. Rindu ngetag tulisan padanya.

Teman saya ini adalah salah satu contoh dari betapa perbedaan akan bisa menjadi sangat indah tergantung dari cara kita menyikapinya. Pada saat pemilihan presiden beberapa waktu lalu, ketika banyak orang saling head2head menyatakan dukungannya kepada salah satu calon. Kami pun melakukan hal yang sama. Ikut larut dalam euforia itu. Dia penggemar berat Prabowo, dan saya penggemar berat Jokowi.

Kami sempat beberapa kali terlibat perang media, dan melakukan perdebatan politik. Sesuatu yang sesungguhnya tidak saya inginkan, namun terpaksa saya lakukan karena situasi yang panas pada saat itu. Saya sempet bete sama dia, meski belum sempat sampai harus men-delete-nya sebagai teman di facebook.

Namun setelah keriuhrendahan itu berlalu, kami kembali berteman baik. Dia mengakui Jokowi sebagai presiden dengan Legowo. Meski tetap dia mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi yang dianggap tidak baik. Saya senang ketika kami kembali berteman. Bagaimanapun juga, menurut saya, pertemanan itu lebih berharga daripada perbedaan pendapat mengenai siapa tokoh yang patut mewakili kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kembali ke puasa maen facebooknya. Saya tidak menyalahkan sikapnya dan menghormati keputusannya. Memang facebook sekarang sudah berkembang sedemikian luar biasa sehingga niat awalnya hanya digunakan sebagai media silahturahmi saja, menghubungkan dengan orang2diluar sana yang kita kenal di masa lalu atau akan kita kenal di masa depan, berkembang menjadi hal2lain.

Facebook kini telah semakin menyempurnakan fitur2nya agar tetap up to date dan tetap digunakan oleh penggunanya. Penggunanya juga semakin bertansformasi. Tidak hanya silahturahmi lagi sekarang. Aneka macam barang dagangan juga dipasarkan disana. Jangan salah, saya juga menggunakan dengan tujuan yang sama. Saya juga menggunakan facebook sebagai salah satu media promosi saya.

Dari hal yang banyak manfaatnya seperti yang saya sampaikan diatas, mulai muncul mudharatnya. Andre Taulany dalam salah satu acaranya di Net TV mengatakan bahwa facebook sekarang isinya palsu semua. Sehingga dia lebih memilih menggunakan path, twitter dan instagram sebagai sosial media.

Adik teman saya, namanya Siti Rafika Hardhiansari Full, baru2ini terkena musibah sehubungan dengan facebook. Akun facebooknya diimitasi oleh oknum tidak bertanggungjawab di Batam. Akun palsunya digunakan untuk minta uang kepada teman2Fika (biasa saya memanggilnya). Untunglah teman2nya juga keluarganya tidak tertipu dan mengkonfirmasi langsung kepadanya sebelum melakukan transfer uang.
Fika dan keluarga
Ada banyak tipu muslihat lain. Seperti yang dialami teman IKAHIMSI saya juga namanya Iswara N Raditya, akunnya dibajak dan si pembajak mengundang teman2dlm akunnya untuk mengikuti suatu group yang tidak tahu apa. Saya juga sempat diundang namun saya abaikan karena merasa aneh. Tampak bukan seperti karakter woro yang saya kenal.
woro dan putrinya
Akun saya juga pernah dibajak juga oleh seseorang yang tidak tahu sampai sekarang identitasnya. Dia secara berkala memasang gambar pemandangan pada timeline saya. Tidak merugikan namun agak mengganggu juga. Kejadiannya lucu pada saat saya masih di jakarta. Teman saya satu kos (saat itu) Zulidyana D Rusnalasari sedang online dan menemukan akun saya sedang aktif online padahal saya sedang tiduran leyeh2disampingnya dia. Dia dan saya tentu saja kaget. Dia meminta saya agar segera mengganti password saat itu juga.
Zee dan keluarganya
Namun benarkah facebook kini sudah sedemikian parah dan palsu? Tidak juga menurut saya. Semua hal di kehidupan ini kan bagai dua sisi mata uang. Belum tentu semua hal itu buruk juga belum tentu semua hal baik.

Jika tanpa facebook, saya ga bakal tahu kegiatan mulia mba Nunung Nurnaningsih yang menginspirasi saya untuk pengen melakukan hal yang sama. Membagikan nasi bungkus setiap hari Jumat dari para donatur kepada para penghuni Panti Asuhan atau yang membutuhkan di jalan.
Mba Nunung dengan kegiatannya membagi nasi bungkus
Juga saya tidak bakal tahu ada kegiatan menarik, tadarus bibliografi yang diadakan secara rutin oleh mas Muhammad Shofa As-Syadzili. Kajian buku yang dipilih untuk dibahas secara SERSAN (serius tapi santai) pada sebuah kedai kopi langganan di wilayah Surabaya.
Mas Shofa dan tadaruz bibliografinya
Ada banyak kegiatan menarik lainnya yang diposting teman2saya di facebook di seluruh nusantara. Seperti wisata sejarah di bandung yang digagas oleh Komunitas Aleut, hasil rekomendasi dari teman saya tercintaMartina Safitry. Saya pernah mengikuti kegiatan ini saat masih mengerjakan skripsi di UNPAD jatinangor.
Komunitas Aleut Bandung
Di Surabaya juga ada wisata sejarah yang digagas oleh komunitasRoodebrug Soerabaia. Ciri khas mereka jalan2dengan menggunakan seragam tentara jaman dulu dan berusaha menapaktilasi jejak2perjuangan masa revolusi.
Komunitas Roodebrug Soerabaia
Jadi, andy, masih berpikiran facebook lebih banyak mudharat daripada manfaatnya? ;)

Write with love
Miss Vee

Inspired you? Please Like, Share And Comment for other people that you loved


PS : kalian dapat menikmati blog saya yang lainnya dengan mengunjungi laman di bawah ini

Kamis, 17 Juli 2014

Pengantar Blog Uncategorized



Blog ini merupakan catatan saya mengenai segala hal yang menarik perhatian saya diluar ke empat blog saya lainnya. Dinamakan Uncategorized karena isinya akan campur aduk hehehe tapi saya berharap masih menyenangkan untuk di baca. Salah satunya yang sedang menarik perhatian saya kali ini adalah tentang peristiwa up to date yang terjadi di Negara saya, yaitu pemilihan presiden. Lebih lengkapnya saya akan bercerita pada postingan setelah ini.

Saya nanti mungkin akan bercerita tentang keluarga saya, teman-teman saya, pekerjaan-pekerjaan saya sebelumnya, keluh kesah saya (mungkin), kegembiraan2saya atau apapun yang membuat kehidupan saya nano-nano alias berwarna. Kadang senang, kadang sedih, kadang sedang kaya, kadang jatuh miskin.
Semoga kalian semua tidak bosan membacanya ;)

Best Regards
Vika Chorianti

PS : kalian dapat menikmati blog saya yang lainnya dengan mengunjungi laman di bawah ini

Opening Blog

Perkenalkan nama saya Vika Chorianti. Di dunia tulis menulis saya masih merupakan seorang pemula. Namun saya percaya tidak ada kata terlambat untuk mengawali segala sesuatu. Bukankah untuk menaiki tangga keberhasilan adalah dengan memulai langkah pertama ;). Oleh sebab itu saya mengawali kegiatan tulis menulis ini dalam blog yang saya buat.

Sejenak flashback ke belakang, sesungguhnya kecintaan saya terhadap dunia tulis menulis sudah dimulai sejak saya berada di Sekolah Dasar. Saat itu saya mewakili sekolah dalam lomba penulisan esai tingkat kecamatan. Saya berhasil memperoleh juara 3 yang sayangnya saat itu dewan juri memutuskan hanya ada juara 1 dan 2 saja. Jadi bagaimana saya tahu kalau saya berhasil menjadi juara 3? Saya mendengar kabar itu dari seorang paman yang juga menjadi guru di sekolah saya. Kabar itu lebih tepatnya disampaikan kepada orang tua saya dan bukan kepada saya. Sehingga kurang jelas, apakah memang saya juara 3 atau itu hanya akal2an paman saya agar menyenangkan orang tua saya hehehe waallahualam. 

 saya pake baju polkadot hijau. udah ketauan kan kalo saya suka baca, kecil2udah pake kacamata n saya pernah di bully karena itu :,(

Apapun alasannya, peristiwa itu membuat saya mulai jatuh cinta kepada dunia tulis menulis dan pelajaran bahasa Indonesia. Saya merasa kegiatan tulis menulis sama menyenangkannya dengan kegiatan berbicara di depan umum, dan ya, memang, saya dikenal banyak orang sebagai sosok yang banyak bicara, baik di rumah maupun dalam forum resmi. Bahkan teman saya secara bergurau mengatakan bahwa saya memiliki bibir bertuah atau dalam bahasa jawanya lambe susukan. Kembali pada pembicaraan semula. Sayangnya kegiatan tulis menulis ini tidak saya seriusi dan saya asah. Saya hanya secara berkala menulis buku diary dari jaman SD sampe sekarang, pernah memiliki beberapa ide cerita yang bahkan sudah lengkap dengan alur dan tokoh di dalamnya dan hanya tinggal melukiskannya di atas kertas atau media komputer, namun tidak saya lakukan.

Saya memiliki beragam alasan. Dan selayaknya sebuah alasan yang dibuat, apapun itu akan terasa masuk akal. Di  waktu kecil alasannya saya malu dan tidak percaya diri untuk menuliskannya. Di masa remaja saya berdalih cepat bosan dan tidak bisa menyelesaikan sebuah tulisan. Di masa dewasa saya merasa tidak cukup waktu juga tidak cukup penting untuk menulis. Kegiatan menulis selalu bisa dikalahkan oleh kegiatan lain yang bagi saya lebih menarik, seperti hangout dengan teman atau nongkrong di cafĂ©. Atau dengan alasan lain yang sangat klasikal yaitu tertimbun pekerjaan. Maka jadilah saya sebagai seorang yang tidak memiliki karya tulis yang ajeg. 

 Oh ya, saya memang suka nongkrong di cafe ma mereka berdua ;)

Mungkin ada pertanyaan dibenak para blogger, jika saya mengatakan tidak memiliki karya tulis yang ajeg artinya saya pernah menghasilkan karya? Oh ya saya punya. Karya tulis saya yang pertama adalah sebuah skripsi, yang dikarenakan keberuntungan tengah berpihak kepada saya, karya saya masuk bersama karya tulis beberapa teman-teman terpilih untuk dijadikan buku. Apakah best seller? Tentu tidak ;), karena sebuah buku sejarah apalagi kumpulan tulisan mahasiswa tentu penggemarnya masih jarang sekali. Saya tidak menafikkan keberadaan tulisan teman-teman saya yang lainnya, namun saya berusaha secara netral dalam mengapresiasinya ;p

jaman kuliah dulu ;p

Jadi para blogger sudah bisa menilai sendiri kan? ;) kecintaan saya sesungguhnya adalah menulis sebuah cerita. Bisa cerpen bisa cerbung atau mungkin novel. Kalau novel sepertinya terlalu muluk ya hehehe. Saat saya sekolah menengah atas, saya memiliki seorang guru bahasa Indonesia yang saya cintai dari dulu sampai sekarang. Bukan jenis cinta selayaknya laki-laki dan perempuan namun cinta kepada seseorang yang memiliki jasa besar kepada kita. Namanya Pak Fauzi. Apa hubungannya Pak Fauzi ini dengan kegiatan tulis menulis saya? Erat sekali. 

 Tuh yang berkumis namanya Pak Fauzi. Kami tetep keep in touch sampe sekarang ;)

Beliau berjasa mengembangkan kemampuan saya menulis dan berbahasa.  Beliau yang membangkitkan rasa percaya diri saya yang mengatakan bahwa kelebihan saya dalam menulis terletak pada kekuatan kata yang saya rangkai menjadi sebuah cerita yang mengalir sedemikian rupa sehingga membuat pembacanya menjadi terhanyut. Pembaca tidak dibuat bosan dan bahkan tidak berusaha mencari ujung dari tulisan ini karena setiap hal yang disampaikan di dalamnya terasa begitu natural. Itu kata beliau lho ya ;) kalian sendiri yang bisa menilai apa yang disampaikan oleh guru saya itu benar atau tidak dari hasil pembacaan tulisan saya yang pertama ini di dunia maya ;)

Meski demikian saya tidak kunjung menulis untuk saya publikasikan. Saya sangat tidak percaya diri meskipun pada mata pelajaran bahasa Indonesia saya mendapat nilai sembilan. Namun kebanggaan itu tidak berlangsung lama karena pada saat ujian nasional, nilai pelajaran saya tertinggi yaitu 9 untuk pelajaran PPKN atau pendidikan kewarganegaraan dan nilai 5 untuk pelajaran bahasa Indonesia. Ironis bukan?;p. jadi sepertinya saya lebih bermoral daripada pandai berbahasa.

Saat itu saya begitu percaya terhadap Ujian Nasional sehingga membuat saya untuk waktu yang cukup lama menyakini, bahwa saya memang tidak berbakat dalam hal berbahasa yang di dalamnya ada unsur menulis. Tetapi jika melihat kasus dan masalah yang mengiringi pelaksanaan Ujian Nasional saat sekarang ini mungkin saya tidak akan sedemikian jatuh terjerembab dalam lubang ketidak percayadirian yang teramat dalam. Karena telah terbukti bahwa ujian nasional tidak bisa dijadikan tolak ukur sebagai dasar kemampuan seorang siswa. Ah, andai saya tahu kenyataan ini lebih awal.

Nah, kembali ke niat awal saya semula. Saat sekarang ini saya merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk saya memulai kembali kegiatan tulis menulis saya. Mengapa? Karena saya sekarang memiliki lebih banyak waktu luang. Saya telah resign dari pekerjaan dan memutuskan untuk mulai merintis usaha sendiri. Salah satu kelebihannya adalah waktu yang bisa saya atur sesuai dengan kebutuhan saya dan bukan sesuai jam kerja ;) oleh karena itu saya memulainya dengan membuat blog. Tidak tanggung-tanggung saya langsung membuat 5 blog sekaligus. Bukan karena saya serakah, namun saya ingin memisahkan tulisan-tulisan saya berdasarkan tema. 

Pekerjaan saya terakhir sebagai marketing manager di sebuah usaha bidang souvenir ;)

Kelima blog tersebut adalah sebagai berikut :
       1.      Blog tentang Jalan, Jajan, Nongkrong

 saya emang suka jalan2, jajan n nongkrong ;)

       2.      Blog tentang usaha saya Tiga Dimensi Organizer


       3.      Blog tentang Buku, Musik dan Film

Koleksi perpustakaan buku dan film pribadi saya ;)

       4.      Blog tentang Ide Usaha

 salah satu peluang usaha: jadi guide dadakan ;)

       5.      Blog tentang tulisan apapun diluar 4 kategori tadi

Cerita tentang genk saya salah satunya ;)

Masing – masing blog memang saya buat dikarenakan kecintaan saya terhadap hal-hal yang saya sampaikan di atas. Kelima blog saya ini akan berisi opening yang sama namun pada tulisan berikutnya akan saya beri pengantar apa saja isi yang tertulis di dalamnya. Namun saya yakin para blogger sudah bisa menebak apa isinya dari tema yang saya tuliskan.

Well, selayaknya tulisan seorang pemula, maka tidak ada aturan bahasa yang menyertai di dalamnya seperti sebuah tulisan yang bagus. Oleh karena itu jika anda memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang cukup bagus, maka anda sekalian akan banyak sekali menemukan kesalahan tata bahasa dalam tulisan saya. Tidak bermaksud untuk sengaja membuat tulisan yang tidak sesuai kaidah bahasa, namun saya ingin membuat tulisan yang terbuat dari hati dan benar-benar Vika banget. Saya tidak mau terkungkung dalam aturan berbahasa yang pada akhirnya akan membuat tulisan saya tampak kaku dan tidak luwes ;)

Sekian tulisan pembuka dari saya. Semoga para blogger menyukainya. Jika tidak suka? saya pun tidak masalah karena tulisan ini saya buat untuk media menyalurkan kecintaan saya pada dunia menulis yang mulai ingin saya tekuni lagi. Saya ingat sebuah pepatah bijak yang sayangnya saya lupa siapa yang mengatakannya hehehe. Sebut saja anonym. Katanya, “sebuah karya ketika sudah dilahirkan, maka sang penulis sudah tidak punya hak lagi untuk menilainya karena penilaian itu mutlak milik pembaca”

Selamat Menikmati

Salam Hangat
Vika Chorianti

PS : kalian dapat menikmati blog saya yang lainnya dengan mengunjungi laman di bawah ini